“Tih, kemaren kan hari Kamis, Tih. Nah, abis kamis hari apa, Tih?” tanyaku pada Fatih Zuhdi, tiga tahunku yang selalu setia di samping kiriku kala aku mengemudi.
“Jumat,” katanya bangga karena bisa menjawab. Tentu saja dia tahu jawabnya setelah spontan menyanyikan lagu “Nama-nama Hari” dengan suaranya yang bening nan nyaring itu :).
“Jumat berarti hari nasi buuuung...?” tanyaku lagi.
“KUUUUS!” jawab Fatih dan Hani penuh semangat.
Tiap hari Jumat, aku dan anak-anak biasanya membeli sebungkus nasi berlauk pauk istimewa untuk dihadiahkan pada seseorang. Sama sekali bukan bermaksud membatasi infak hanya hari Jumat, atau memberi hanya sebatas sebungkus nasi saja, tentu. Aku hanya ingin membiasakan anak-anak belajar beramal yang sederhana, tapi rutin dan langgeng, insya Allah.