Minggu, 01 Mei 2011

Harus KAYAA, Super KAYAAA, MBAHNYA KAYAAAA :) (bagian 1)

Pernah ikut seminar Tung Desem Waringin, si mister dashyat :) ? Beberapa bulan lalu saya dan suami berkesempatan ikut seminar beliau yang selalu heboh itu (soalnya full semangat, banyak jingkrak-jingkrak dan teriak-teriak hehe…). Judul seminarnya Financial Revolution.

Setelah sesi opening yang bikin keringetan dan ngos2an--jangan lupa pakai deodoran kalau ke seminar beliau , yaaaaaa ;) -- TDW langsung membahas 100 mindset yang salah, yang bisa bikin seseorang ngga kaya-kaya #gleg.

Kenapa mindset dulu yang kudu dibenerin? Soalnya kalau kita punya sebuah cita-cita, 100% lahir batin kita harus kompak menuju ke cita-cita itu. Tapi seringkali, pikiran sadar kita menuju ke sana, tanpa mengetahui bahwa pikiran bawah sadar ternyata menolaknya. Nah lho…

Kalau ditanya ke peserta seminar, siapa yang pingin jadi orang kayaaa? Pasti deh semuanya juga mau. Termasuk yang baca note ini kaaan? :)

Tapi coba di sini ku paparkan dua puluh contoh pikiran (dari seminar beliau), yang mungkin terselip di bawah sadar kita, isi dengan skor 1—10 yaa… 1 = sangat tidak setuju… 10 = sangat setuju..and be… honest ;)

1.       Uang yang mudah didapat, mudah juga keluarnya…easy come, easy go…
2.       Uang  banyak bisa menimbulkan masalah banyak.
3.       Orang kaya seringkali hidupnya tidak bahagia.
4.       Orang miskin lebih mudah masuk syurga.
5.       Secara jujur, saya tidak bakat jadi orang kaya.
6.       Saya tidak suka berjualan.
7.       Saya tidak paham membuat website, maka saya tak bisa kaya via internet.
8.       Saya ngga suka sama orang yang jualan.
9.       Mencari uang terlalu banyak berarti saya serakah.
10.     Secara realistis, kemungkinan saya kaya adalah kecil.
11.     Menjadi kaya butuh kerja terlalu banyak dan perjuangan berat.
12.     Harus kerja keras baru bisa kaya.
13.     Cari uang itu sulit.
14.     Untuk punya bisnis sukses perlu bakat.
15.     Yang terpenting adalah bahagia, sehat, cinta. Uang tak penting.
16.     Harus punya penghasilan banyak dulu  baru bisa menabung.
17.     Lebih baik miskin bahagia, daripada kaya bahagia.
18.     Sebetulnya saya tidak kepingin kaya-kaya sekali.
19.     Banyak orang kaya keluarganya berantakan.
20.     Rata-rata orang kaya itu tidak jujur dan curang.

Nah, ada ngga teman-teman yang total skornya 0 ? Selamat yaaa, Anda memang pantas menjadi orang kaya, entah sekarang atau esok insya Allah. amiin.

Teman-teman yang total skornya lebih dari 0, atau bahkan mendekati angka 200 ^__^ , please don’t worry be happy… bawah sadar kita bisa diprogram ulang kok ^_^ .

Kala seminar itu, TDW membahas satu-satu, kenapa jika kita mempercayai pernyataan di atas, akan menghambat jalan kita untuk menjadi orang kaya.

Kalau ada yang ingin membahas lebih lanjut—atau protes hehe-- tentang kuis di atas, inbox yaa.. :)

Atau jangan-jangan memang ada yang tidak ingin jadi orang kaya? ;)

Saya sendiri punya pengakuan,  nih..

Jujur, sepuluh tahun silam, saya sama sekali ngga punya pikiran untuk jadi orang kaya. Hidup mengalir saja, apalagi kondisi serba nyaman. Toh keinginan tidak banyak, kebutuhan primer Alhamdulillah sudah terpenuhi.

Lalu ujian itu tiba. Bisnis kami tumbang ke titik nadir. Hidup berbalik 180%. Kalau cuma memikirkan diri sendiri, mungkin masih bisa ‘ngeyel’ …  dan ngga terus ngotot untuk berjuang. Tapi ini, anak mau tiga, orangtua udah sepuh…

Subhanallah… ternyata memang ujian itu tanda cintaNya, teman.

Kalau ngga diujiNya, ngga akan ku sampai pada kesadaran, salah satu visi hidup adalah harus jadi orang kaya, super kaya, insya Allah… Bener, deh! Bukan cuma ingin jadi orang kaya raya, tapi KOMITMEN untuk jadi orang kaya raya, insya Allah. Amiin.

Percaya kan? Dengan jadi orang super kaya, zakat kita juga akan sangat besar, bisa memberdayakan orang-orang yang membutuhkan.

Apalagi yaa …

Mm, banyak sekali orang miskin dan susah di sekitar kita, kalau kita ngga jadi orang sangat kaya, gimana kita mau konkret membantu mereka? Kupernah merasakan, ingin sekali membantu seseorang.. tapi saat itu yang kupunya ‘hanya’ doa..  sedikit pun tidak ingin memperkecil makna doa, tapi betapa bahagianya hatiku kala itu, kalau orang tersebut bisa tersenyum syukur karena rizki yang dititipkanNya lewat tanganku.

Pernahkah teman merasakan, ketika Ibu yang melahirkan kita sakit, uang kita tidak cukup untuk membiayai pengobatan beliau, memberi beliau makanan yang bergizi, sebaliknya kita justru menambah beban pikiran beliau karena ketidakmampuan finansial kita? It was a very sorrow moment, thrust me…

Adakah pernah kau alami teman, ingin menyekolahkan ananda di tempat terbaik, tapi keuangan jauh dari memungkinkan hingga akhirnya pertimbangan pertama me
milih sekolah anak bukan dari kualitas tapi dari segi ekonomi? Padahal kalau sudah kaya raya, kan malah bisa bikin sekolah sendiri ? #hehe, ini mah impian seorang mantan kepala sekolah  :)

Tentu kita semua sepakat teman, kaya yang saya maksud di atas, adalah kaya yang penuh keberkahan, insya Allah, meminjam istilah Pak Jamil Azzaini, kaya yang sukses mulia… kaya yang banyak amalnya, banyak berkahnya, banyak sedekahnya.. kaya yang mensejahterakan sekelilingnya, kaya yang dicintai kaum papa, kaya yang didoakan orang banyak, kaya yang mendekatkan  kita pada ridhoNya, kaya yang masuk syurga, insya Allah, amiin…

Buat teman-temanku yang muslim, benarkah agama kita ngga menganjurkan umatnya untuk menjadi orang kaya raya? Aah, pembahasannya bersambung ketulisan berikutnya yaaa…. :)

klik ini dan join aku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar