Minggu, 09 Agustus 2009

Dermawan atau ...?


Kak Hani nampaknya sudah mulai memasuki fase egosentris nih. Ciri-cirinya, sudah mulai ... pelit :)

Misalnya : tak seorang pun boleh menggunakan kasur kecilnya (bahkan ayah sekalipun yang notabene sangat disayanginya), tidak mau berbagi mainan dengan adiknya apalagi teman-temannya, tidak mau berbagi makanan (kalaupun mau, sedikiiiiit sekali, cuma seujung kuku :), dan lain-lain.

Makanya ketika Dek Fatih minta kue dari Kakak Hani dan secara tak terduga diberinya, Bude Karsih justru curiga... jangan-jangan, Kakak Hani memang ngga suka kue itu ;)


Tapi ambu dan ayah yakin kalau Kak Hani itu insya Allah sebetulnya anak yang pemurah. Cuma kebetulan saja lagi 'episode'nya kata berhuruf depan "P" itu. Ya kan, Kak?

Nah, suatu sore Kak Hani asyik sekali makan sesuatu di pinggir jalan di depan rumah. Melihat nikmatnya Kak Hani makan, Pak Suaidi tetangga sebelah pun tergoda untuk meminta makanan yang dipegang Kak Hani.

"Oom minta dooong," katanya.

Ambu yang melihat dari jauh hanya tersenyum dan dalam hati berkata, "mm, ngga mungkin dikasih. Belum tau dia...."

Tak disangka, Kak Hani sigap menyodorkan makanan yang sedang dipegangnya ke tangan Pak Suaidi. Wah, makanan apa itu, ya?

Haha...ternyata yang diberikan Kak Hani pada Pak Suaidi adalah tulang ayam yang sudah diemut-emut dan digerogotinya ;). Ugh, yaick!

Kirain Kak Hani sudah berubah jadi dermawan, ternyata minta tolong dibuangkan ya...;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar