Selain hobi memanjat dan mengutak-ngatik benda-benda kecil, Kak Hani kini punya hobi baru yaitu menggambar. Kalau menggambar, Kak Hani seringkali menggunakan dua tangannya sekaligus, lho :).
Untuk mengantisipasi tembok yang bisa jadi akan jadi kanvas Kak Hani, Ambu pun langsung menyediakan kertas karton yang lebar, plus buku gambar biasa tentunya. Wah, Kak Hani bersemangat sekali menggambar dengan berbagai gaya. Sayang sekali Ambu belum punya kamera untuk mengabadikannya.
Menjelang siang, Ambu kok tidak menemukan Kak Hani di ruang bermain atau di halaman depan, ya?
"Hani.......," panggil Ambu, "Hani dimana? Hani adakaaaaaan?"
"Adaaaa", tiba-tiba terdengar suar imut kakak, asalnya dari kamar tidur. Bergegas Ambu ke sana dan langsung terkaget-kaget melihat sebuah coretan panjang nan tebal berwarna ungu di atas seprai.
"HANI!" tegur Ambu (dengan intonasi rendah dan tegas menirukan the nanny 911). Ya, soalnya, Ambu memang sudah special warning mengingatkan Kak Hani untuk tidak mencorat-coret di sembarang tempat.
Ditegur Ambu, Kak Hani malah memamerkan senyum termanisnya. Mungkin maksudnya supaya hati Ambu luluh dan tidak jadi marah.
"Hani, itu TIDAK LUCU, Nak," kata Ambu tegas sambil memasang mimik super serius.
Tiba-tiba Kak Hani nyeletuk mengagetkan Ambu, "LUCUUUUUU....," katanya. Padahal sebelumnya Kak Hani belum bisa ngomong "lucu" lho.
"Nggak lucu," balas Ambu.
"Lucuu", kata Kak Hani lagi. Kali ini nada suaranya sudah mulai merengek.
Setengah mati Ambu menahan tawa. Haha...sebetulnya Kak Hani itu mengerti arti kata lucu apa enggak sih? ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar